Album perdana Harry Styles yang bertajuk namanya sendiri sudah rilis pada 12 Mei 2017 lalu dan meraup keuntungan besar dengan menjadi album musisi pria Inggris dengan penjualan tertinggi pada minggu pertamanya dan mendapat peringkat ke-22 dalam daftar 40 Album Terbesar 2017, UK Album Chart. Namun, selain kesuksesannya yang gemilang, tahukah kalian tema dan makna di baliknya? Dikategorikan sebagai soft rock, rock, Britpop, dan pop, secara garis besar album ini menceritakan wanita dan hubungan percintaan. Dalam interview-nya dengan sutradara terkenal Cameron Crowe di Rolling Stone, Styles mengatakan bahwa, “Subjek yang paling memengaruhiku adalah cinta, entah itu platonik, romatis, (bagaimana) mencintai, memperoleh cinta, kehilangan cinta... cinta adalah hal yang selalu mempengaruhi dirimu paling keras.” ‘Sign of the Times’, salah satu lagu yang dipilih Styles untuk menjadi single dan bernuansa apocalyptic ballad, juga menggambarkan aspirasi Styles perihal kemampuannya bermelodi. ‘Two Ghosts’ adalah ballad soft rock dengan pengaruh musik country tentang sepasang mantan kekasih. ‘Sweet Creatures’ menceritakan kuatnya sebuah koneksi meskipun diterjang oleh masa-masa buruk. Pada ‘Kiwi’, Styles bernyanyi tentang seorang wanita berjenis femme fatale, sedangkan pada ‘Woman’, Styles membandingkan kecemburuannya dengan makhluk buas yang mengaum. Lalu, salah satu lagunya yang bertempo lambat berjudul ‘Ever Since New York’ memiliki lirik tentang mediasi karena kerinduan dan setelah proses kehilangan. Wah, personal sekali, ya album ini untuk Styles? Yuk, selami semua lagunya sambil menyisip Fruit Tea Sosro!
Share |
![]() |
![]() |